7 Kesalahan mendidik anak ( 1 )

Minggu, 23 Mei 2010

Ibu adalah tempat pendidikan pertama bagi anak-anak dan rumah adalah sebuah batu bata yang dengannya batu bata serupa terbentuk menjadi bangunan masyarakat. Di dalam rumah yang terbangun di atas pondasi menjaga ketentuan-ketentuan Allah, yang tegak dengan pilar-pilar kecintaan, kasih sayang, sikap itsar (mengutamakan orang lain) dan saling membantu dalam kebajikan dan taqwa, di dalam rumah seperti inilah akan lahir generasi pilihan ummat, anak sholeh dambaan setiap orang tua.

Sebelum seorang anak terdidik di tempat pendidikan dan masyarakat, rumah dan keluargalah yang terlebih dahulu mendidiknya. Seorang anak ibarat peminjam yang dari kedua orang tuanya ia mendapatkan pinjaman prilaku luhur, sebagaimana kedua orang tuanya bertanggung jawab dalam porsi besar dalam penyimpangan prilaku anak. Betapapun besar tanggung jawab ini, namun banyak orang tua yang mengabaikannya dan tidak melaksanakan sebagaimana semestinya, akibatnya mereka menelantarkan anak dan melalaikan pendidikan mereka. Kemudian, bila terlihat penyimpangan pada prilaku anak-anak merekapun berkeluh kesah. Mereka tidak sadar bahwa merekalah sebab pertama bagi penyimpangan tersebut, yaitu akibat mereka melalaikan amanah anak yang Allah berikan kepada mereka.

Allah berfirman :
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لا تَخُونُوا اللهَ وَالرَّسُولَ وَتَخُونُوا أَمَانَاتِكُمْ وَأَنْتُمْ تَعْلَمُونَ

“ Hai orang-orang yang beriman janganlah kamu mengkhianati Allah dan Rasul (Muhammad) dan (juga) janganlah kamu mengkhianati amanah-amanah yang dipercayakan kepadamu, sedangkan kamu mengetahuinya ” (QS. Al-Anfaal : 27)


Nabi Shalallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda : “ Setiap kalian adalah pemimpin dan akan ditanya tentang kepemimpinannya. Seorang suami pemimpin dirumahnya dan akan ditanya tentang kepemimpinannya, dan seorang istri pemimpin di rumah suaminya dan akan ditanya tentang kepemimpinannya”. ( HR. Bukhari daN Muslim dari Abdullah Bin Umar Radiyalallahu ‘Anhu)

Dan dalam riwayat Muslim : “Dan anakmu mempunyai hak atasmu”.

Banyak bentuk-bentuk pelalaian atau kesalahan pendidikan anak yang dilakukan oleh orang tua,


7 diantaranya :

Yang pertama :

Memasukkan anak ke tempat pendidikan atau sekolah yang di dalamnya mengajarkan hal-hal yang bertentangan dengan aqidah, tauhid dan terdapat pelanggaran syar’i di dalamnya.

Keimanan, tauhid serta aqidah adalah perkara yang terpenting yang kita miliki, sangat ironis sekali kalau ada orang tua yang mengorbankan aqidah anaknya hanya dengan tujuan dapat ijazah di sekolah umum misalnya atau bahkan sekolah Kristen atau Hindu hanya karena sekolah itu bagus atau ternama.

Rasululllah Shalallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda : “ Setiap anak dilahirkan dalam keadaan fitrahnya (Islam), bapaknyalah yang menjadikannya Yahudi atau Nasrani atau Majusi “ (HR. Bukhari dari Abu Hurairah Radiyalallahu ‘Anhu)

Apakah para orang tua tidak takut terhadap suatu hari yang mereka akan dimintai pertanggung jawabkan atas apa yang mereka lakukan, atas amanah anak yang mereka abaikan, atas agama anak yang mereka tidak perdulikan…!!! Lalu setelah itu mereka berharap mempunyai anak yang sholeh ???!!!.

Lihat seorang bapak yang sholeh, mewasiatkan anaknya tentang perkara dien, tentang perkara tauhid tentang perkara aqidah, tentang supaya anaknya berhati – hati dari hal-hal yang membatalkan keimanannya. Sebagaimana yang Allah khabarkan tentang hamba yang sholeh Luqman yang berkata kepada anaknya
وَإِذْ قَالَ لُقْمَانُ لِابْنِهِ وَهُوَ يَعِظُهُ يَا بُنَيَّ لا تُشْرِكْ بِاللهِ إِنَّ الشِّرْكَ لَظُلْمٌ عَظِيمٌ

“ Dan ( ingatlah ) ketika Luqman berkata kepada anaknya “ Hai anakku janganlah kamu mempersekitukan Allah, sesungguhnya mempersekutukan Allah benar-benar kedzaliman yang besar “ (Qs. Luqman :13)

Wahai para orang tua selektiplah dalam memilih tempat pendidikan, jangan engkau masukkan anak-anakmu ketempat pendidikan yang disana terdapat pelanggaran terhadap syariat islam apalagi pelanggaran terhadap aqidah islamiyah.

Yang kedua :

Melalaikan pendidikan agama terhadap anak.

Diantara bentuk pelalaian yang sangat besar adalah ketika orangtua melalaikan pendidikan agama anak-anaknya. Perbuatan seperti ini merupakan pelanggaran amanah anak yang paling besar, sebagian orang tua menganggap dirinya sukses ketika anaknya selesai menempuh pendidikan sarjana atau insinyur atau yang sejenisnya. Dia lupa bahwa sukses mendidik anak adalah ketika pendidikkan orang tua menjadi sebab anaknya menjadi anak sholeh.

Rasululllah Shalallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda : “ Barangsiapa yang Allah kehendaki kebaikan pada seseorang maka Allah pahamkan agama pada orang tersebut” (HR. Bukhari dan Muslim dari Muawiyah Radiyalallahu ‘Anhu)

Dalam hadist lain Rasululllah Shalallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda :

“Jika mati seorang manusia, maka putuslah amalnya kecuali 3 perkara :

1. 1. Shadaqah Jariyah
2. 2. Ilmu yang bermanfaat
3. 3. Anak sholeh yang mendoakan kedua orang tuanya”.

(HR. Muslim)

Yang lebih ironisnya lagi, sudah orang tua melalaikan pendidikan agama anaknya, lalu ketika anaknya Allah kehendaki kebaikkan dengan Allah beri hidayah untuk menuntut ilmu agama diluar sana, untuk mengenal tauhid dan aqidah yang benar, untuk melaksakan sholat berjama’ah, untuk mengenakan hijab, untuk memelihara jengot, untuk berpakaian diatas mata kaki malah orang tua melarangnya atau memarahinya…!!!

0 komentar:

Posting Komentar

Lorem

Please note: Delete this widget in your dashboard. This is just a widget example.

Ipsum

Please note: Delete this widget in your dashboard. This is just a widget example.

Dolor

Please note: Delete this widget in your dashboard. This is just a widget example.